3 Member EXO Melaunching Around The Nature dari Nature Republic 

Skincare adalah produk yang dikhususkan untuk merawat kulit wajah agar wajah tampak terlihat cerah, sehat dan bercahaya. Salah satunya Nature Republic, brand skincare asal Korea Selatan yang menjadi salah satu pilihan orang Indonesia dalam hal skincare dengan berbagai pilihan produk. Sebagai Brand Ambassador kosmetik Nature Republic, EXO dengan tiga member yaitu (Suho, Chen, dan Kai) yang hadir dalam acara perilisan produk Around The Nature di Westin Hotel, Jakarta pada hari Minggu (26/05/2019). Mereka bertiga berbagi pengalaman menggunakan produk Nature Republic, sekaligus merekomendasikan 4 produk yang cocok untuk perawatann wajah EXO-L (fans EXO) maupun kalian semua. Pasti kalian penasaran kan? Yuk langsung saja kita bahas!

1.      Seri Around The Nature



Menariknya, produk-produk ini merupakan produk terbaru dan dirilis secara eksklusif hanya di Indonesia pada periode pertama tahun 2019 dan baru akan di pasarakan ke negara lain. Menurut mereka, produk ini cocok untuk di pakai di Indonesia.
“Tim Nature Republic kabarnya telah mempersiapkan produk ini selama dua tahun lamanya. Saya rasa produk ini akan cocok untuk jenis kulit Indonesia. Ini produk yang bagus sekali,” ujar Suho, leader EXO.
Chen pun memberikan reviewannya setelah memakai produk tersebut. “Saya sudah mencoba produknya. Begitu dipakai rasanya langsung menyerap kulit dan tidak lengket. Jadi cocok banget dengan cuaca di Indonesia. Anda pasti mengerti klau sudah coba produknya,” ungkapnya.
Rangkaian produk Nature Republic Around The Nature terdiri dari treatment essence, blooming cream dan tone up cream SPF 37 PA+++. Produk tersebut mengandung lima bahan alami yang dapat mencerahkan kulit. Selain itu, mengandung ekstrak bunga teratai dari Korea yang mampu membuat kulit wajah menjadi elastis.

2.    Argan Oil Hair Pack



Harga Rp. 135.00 – Rp.215.000
Agar rambut kalian tetap sehat dan kuat, Kai EXO merekomendasikan masker rambut ini. Maker rambut ini cocok apalagi untuk yang suka mewarnai rambut.
“Karena tuntutan pekerjaaan, saya sering ganti warna rambut. Supaya tidak rusak, setelah pakai shampoo saya pakai masker rambut. Saya suka produk Nature Republic yang mengandung minyak argan. Itu bagus sekali. Jika kalian rambutnya kering karena suka cat rambut, bisa pakai produk yang saya gunakan,” ajaknya

3.      Aloe Vera 92% Soothing Gel



            Harga Rp.95.000 – Rp. 100.000
Produk ini merupakan salah satu produk Nature Republic yang paling laris diseluruh dunia. Hal ini kaena produk ini kkaya akan kandungan Aloe Vera yang memiliki banyak manfaat. Produk ini cocok untuk kalian yang memilki kulit kering. Hal ini karena produk ini dapat membuat kulit kita lebih sehat karena terhidrasi dengan maksimal. Selain itu, produk ini juga bisa buat kalian yang memiliki kulit sensitif atau bruntusan karena kandungan gelnya yang menenangkan. Sehingga produk ini paling direkomendasikan oleh member EXO untuk orang Indonesia.
“Saya rekomendasikan Aloe Vera Soothing Gel karena cuaca Indonesia yang panas, sehingga produk ini dapat menenangkan kulit karena mengandung zat alami,” ujar para member.

4.     California Aloe Fresh Powdery Sunstick



Harga Rp. 150.000 – Rp. 250.000
Lalu Kai merekomendasikan Aloe Vera Fresh Powdery Sunstick untuk orang Indonesia.
“Kalau menurut saya Sunstick karena praktis dibawa kemana-mana dan tidak lengket saat digunakan serta terasa ringan ditangan,”jelas Kai.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan negara tropis, sehingga prosuk sunblock ini wajib kita miliki. Uniknya dari sublock ini yaitu berbentuk stick dan mudah dibawa kemana-mana seperti yang Kai bilang.
Produk ini mengandung Aloe Vera yang dapat melembapkan dan menenangkan kulit kita dari sinar matahari, sehingga cocok untuk digunakan untuk kulit sensitif pun. SPF nya 50PA++++ cocok buat kalian yang suka beraktivitas di luar lapangan.


Nah, itu dia produk-produk Nature Republic yang direkomendasikan member EXO untuk kita orang Indonesia yang tinggal di negara tropis. Produk-produk tersebut dapat kalian dapatkan di Store Nature Republic Indonesia terdekat. Jadi, apakah ada produk yang pernah kalian pakai?







Kuliah jurusan ilmu perpustakaan belajar apa aja tuh? Terus nanti bakalan jadi apa?
Ngapain kuliah capek-capek buat jadi sarjana kalo kerjaannya cuma jagain dan bersih-bersih buku?
Halah pasti nyari kerjanya susah terus kalo pun kerja paling cuma jadi penunggu perpustakaan aja kan?

     Wah, jaman sekarang siapa nih yang masih punya pemikiran kolot kayak gini? Kalau kalian memiliki pemikiran seperti ini, aku mau kasih tahu bahwa pemikiran kalian itu SALAH. Kok salah? Iya salah. Makanya dengan menulis artikel ini, aku mau memberikan informasi ke kalian semua bahwa ternyata lulusan jurusan ilmu perpustakaan banyak dicari oleh instansi pemerintah maupun swasta lho hehe. Kalian gak percaya? Yuk bakalan aku jelaskan mengenai Jurusan ilmu perpustakaan dan alasan kenapa kok bisa lulusan  jurusan underatted bisa banyak dibutuhkan oleh instansi pemerintah maupun swasta?

Profil Jurusan Ilmu Perpustakaan

Jurusan Ilmu Perpustakaan sebenarnya bukan termasuk jurusan langka di Indonesia. Ada beberapa universitas negeri besar seperti Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran. Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta telah membuka jurusan tersebut sejak lama. Namun, jurusan ini memang tidak termasuk dalam jurusan favorit dan bergengsi bagi siswa SMA. Selain itu, jurusan ini juga masih dipandang sebelah mata.

Jadi sebenernya apa sih yang dipelajari di Jurusan Ilmu Perpustakaan?

Jurusan Ilmu Perpustakaan mempelajari berbagai ilmu di segala bidang yang mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa jurusan ini hanya terkait mengenai buku, padahal tidak selalu tentang buku. Melainkan banyak bahan pustaka yang berisi informasi. Jurusan Ilmu Perpustakaan akan mengajarkan mahasiswa menjadi tenaga ahli professional dalam bidang pengelolaan perpustakaan mulai dari kegiatan teknisi perpustakaan, manajemen perpustakaan dan teknologi informasi di perpustakaan berupa aplikasi yang dapat menyebarluaskan informasi dengan optimal. Untuk mendapatkan keahlian tersebut, ada beberapa mata kuliah yang harus di kuasai yaitu : pengantar teknologi informasi dan komunikasi, pengantar perpustakaan, bibliografi, klasifikasi dan tajuk subjek, pengakatalogan, database dan jaringan komputer, dan manajemen perpustakaan, serta otomasi perpustakaan.
Selain dituntut untuk dapat menjadi tenaga professional dalm pengelolaan perpustakaan, jurusan ini juga membekali mahasiswa dengan kemampuan mengelola dokumen maupun arsip untuk menjadi tenaga ahli di lembaga arsip, lembaga manajemen rekod dan lembaga dokumentasi. Untuk mendapatkan kemampuan tersebut, ada beberapa matakuliah yang perlu dikuasai yaitu pengantar kearsipan dan manajemen rekod.
Nah, setelah saya menjelaskan sedikit mengenai profil Jurusan Ilmu Perpustaakaan mungkin kalian sudah dapat bayangan sendiri mengenai Jurusan Ilmu Perpustaakaan. Tetapi bagi kalian yang masih beranggapan bahwa lulusan jurusan ini hanya menjadi penjaga perpustakaan, maka sekarang kalian harus buang jauh-jauh pemikiran tersebut.

Mengapa Instansi Pemerintah dan Swasta Butuh Lulusan Jurusan Ilmu Perpustkaan?

Hal ini karena setiap instansi baik kementrian, lembaga, maupun perusahaan pasti memiliki  dokumen. Selain itu, dokumen suatu instansi pastinya berkaitan dengan instansi tersebut. Dokumen tersebut disimpan dan dikelola menjadi arsip. Dimana arsip ini memiliki peran penting sebagai bukti dan rekaman yang berisikan mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada suatu instansi. Karena peran arsip sangat penting, maka perlu adanya pengelolaan arsip dengan baik dan benar, yang dapat dilakukan oleh tenaga professional yaitu lulusan Ilmu Perpustakaan. Hal ini karena, lulusan Ilmu Perpustakaan memiliki kemampuan sistem mengelola arsip. Sistem pengelolaan meliputi kegiatan pengumpulan dokumen maupun surat, pemeriksaan terhadap arsip, pemberian kode, penempatan, pemeliharaan arsip, dan memusnahkan dokumen atau arsip yang tidak memiliki nilai guna bagi suatu instansi. Sistem pengelolaan dilakukan agar sewaktu-waktu arsip dibutuhkan dapat ditemukan kembali secara cepat dan tepat.
Coba bayangkan jika suatu instansi tidak memiliki staf dengan tenaga professional dibidangnya dan tidak dapat mengelola arsipnya dengan benar, maka mengakibatkan organisasi tersebut sulit memperoleh dan menerima informasi secara intern maupun ekstern.
Dari ilustrasi tersebut, sekarang kalian bisa pahami kenapa jurusan Ilmu Perpustakaan bisa begitu dibutuhkan di setiap instansi baik instransi pemerintah maupun swasta.







Jurnal
Penelusuran Alumni Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama Jurnal
Buletin Al-Turas:Mimber Sejarah, Sastra, Budaya dan Agama
Volume dan Halaman
Vol. 24, No.2:347-362
Tahun
2018
Penulis
Mukmin Suprayogi
Reviewer
Fitria Rahmadani
Tanggal
24 November 2019


     A. Latar Belakang

1.      Alasan

Tema penelitian ini berasal dari ketertarikan peneliti mengenai standar tentang mahasiswa dan para lulusan. Standar tersebut ada dalam Naskah Akademik dari pedoman penyusunan akreditasi program studi (prodi). Standar ini menuntut prodi harus memiliki komitmen terhadap mutu terselenggaranya proses akademik  terhadap Tri dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) dengan memberikan kemampuan yang dibutuhkan mahasiswa untuk menjadi lulusan yang mampu bersaing, dimana para lulusan yang disebut alumni ini mampu bersaing dengan  prodi sejenis atau dengan prodi-prodi lainnya. Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Prodi IPI FAH UIN Jakarta) merupakan salah salah satu prodi yang sudah beroperasi sejak tahun 2019. Prodi ini sejak mulai berdiri, tidak pernah mengalami defisit tetap sebaliknya. Saat ini, Prodi IPI dapat dikatakan sejajar dengan prodi papan atas lainnya di UIN Jakarta.

2.      Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mempunyai tujuan, antara lain :
1.      Agar mengetahui tentang profil Alumni Prodi IPI dalam mendapatkan pekerjaan.
2.      Agar mengetahui mengenai bagaiaman penerapan kurikulum Prodi IPI yang dilaksanakan dalam proses belajarnya.
3.      Agar prodi mendapatkan saran dan masukan dari para Alumni untuk mengembangkan Prodi IPI yang akan datang.

    B. Metode

1.      Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dimana dalam penelitian tersebut, peneliti dapat mendeskripsikan fenomena terkait dengan penelusuran alumni Prodi IPI FAH UIN Jakarta.

2.      Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan subjek yaitu Para Alumni Prodi IPI UIN Jakarta Angkatan 2008-2011.

3.      Variabel

Variabel yang diambil hanya ada satu variabel saja, yaitu penelusuran alumni.

4.      Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data yang di lakukan berupa penyebarn angket atau kuseioner kepada 49 responden.

    C.  Hasil dan Pembahasan

Dari penelitian tersebut, hasil penelitian sebagai berikut :
1.      Sebagian besar lulusan Prodi IPI telah memiliki pekerjaan yang seseuai dengan kualifikasi yang mereka miliki, yaitu  pendidikan ilmu perpustakaan. Selain itu, mereka diterima dengan baik oleh masyarakat sebagai tenaga professional. Hal ini dapat dilihat bahwa (48,9%) hampir setengahnya di sektor pendidikan dan penelitian. Sedangkan untuk posisi mereka sebagaian besar 83% menjadi pustakawan disejumlah pepustakan baik perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan sekolah, perpustakaan khusus, hingga perpustakaan umum.
2.      Terkait kesesuaian kurikulum dengan dunia kerja, dapat dikatakan bahwa Podi telah menerapkan kurikulum yang tepat yang mampu mengantisipasi tantangan ke depan. Hal ini dilihat bahwa alumni menganggap kurikulum yang diterapkan Prodi IPI FAH UIN Jakarta telah sesuai (67,3%) dengan kebutuhan mereka.

3.      Lalu alumni juga memberikan saran dan masukan untuk Prodi IPI UIN Jakarta untuk lebih menekankan pada aspek skill teknologi informasi dan kemampuan komunikasi dalam Bahasa inggri. Hal ini dapat dilihat dari usulan  para alumni bahwa aspek skill menguasai teknologi informasi (30,23%) dan kemampuan komunikasi dalam bahas Inggris (27,9%). Selain itu, juga alumni mengusulkan dalam peningkatan skilll di bidang perpustakaan (16,66%), peningkatan kegiatan yang sifatnya kolaboratif antara Prodi dengan alumni (11,66%), peningkatan kerjasama dengan stakeholder & shareholder (8,33%). Hal ini tampaknya, para alumnijuga inginn peningkatan dalam kemampuan komunikasi baik dari pihak internal maupun eksternal.

    D. Kekuatan Penelitian

Kekuatan penelitian ini berada pada ide tema dari penilitian itu sendiri. Hal ini karena dengan adanya penelitian tersebut dapat menjadi evaluasi bagi Prodi IPI FAH UIN Jakarta untuk memperbaiki aspek yang lemah dalam kurikulumnya sesuai dengan kebutuhan mahasiswanya dan dapat melakukan pengembangan Prodi IPI dimasa mendatang dengan mahasiswa yang menjadi lulusannya bermodalkan  pengetahuan, skill dan komunikasi yang memadai untuk dapat lebih mampu bersaing dengan  prodi sejenis maupun prodi-prodi lainnya.




Lihat artikel asli disini.
Oiya, Jika kalian membutuhkan referensi artikel jurnal terkait dibidang sejarah, sastra, budaya dan agama, kalian dapat menemukannya disini  Buletin Al-Turas UIN JKTSelain itu, kalian juga dapat menemukan artikel jurnal elektronik maupun bahan referensi lainya di sini  → E-Journal UIN JKT & Repository UIN JKT. 





Judul
Evaluasi Kemampuan Literasi Informasi Pemustaka Perpustakaan STAIN Curup Menggunakan Standar Yang Dikembangkan ACR
Nama Jurnal
Jurnal Komunikasi dan Informasi Perpustakan
Volume dan Halaman
Vol. 15, No.1:81-93
Tahun
2016
Penulis
Rhoni Rodin
Reviewer
Fitria Rahmadani
Tanggal
23 November 2019
  


A. Latar Belakang

1.      Alasan

Perlu kita ketahui  bahwa kemampuan literasi informasinya akan mempengaruhi bagaimana mahasiswa dalam memanfaatan informasi untuk menunjang perkuliahannya. Kemampuannya dalam literasi informasi akan mempengaruhi kualitas dari hasil penelusurannya dalm mencari informasi. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalm literasi informasi, diperlukan standar untuk mengukur bagaimana kemampuan literasi informasi yang dimiliki mahsiswa. Terdapat beberapa standar kompetensi mengenai literasi informasi dan salah satunya yaitu standar yang sudah dikembangkan oleh Association of College and Research Libraries (ACRL) mengenai standar kompetensi literasi informasi untuk Universitas atau Perguruan Tinggi sederajat. Dengan begitu, maka peneliti memiliki rasa ketertarikan untuk melakukan penelitian dengan melakukan evaluasi dan analisis mengenai tingkat kemampuan literasi infromasi pemustaka Perpustakaan STAIN Curup. Dengan mengetahui hal tersebut, maka dilakukan penelitian tersebut oleh peneliti dengan menggunakan standar kompetensi literasi informasi yang sudah dikeluarkan (ACRL).   

2.      Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini berharap peneliti dapat memberikan penjelasan detai secara komprehensif tentang kemampuan pemustaka khususnya mahasiswa STAIN Curup dalam literasi informasi.

      B. Metode

1.      Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian deskriptif analitik. Dalam penelitian tersebut, peneliti ingin mencari tahu dan melakukan evaluasi mengenai tingkat kemampuan literasi informasi bagi pemustaka STAIN Curup.

2.      Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian  adalah semua pemustaka Perpustakaan STAIN Curup baik semester ganjil dari semester 1 hingga semester 9 dengan jumlahnya yaitu 2760 pemustaka. Selain itu, objek dari penelitian yaitu kompetensi literasi informasi pemustaka.

3.      Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data, penelitian tersebut menggunakan metode yaitu metode kuesioner tertutup, dimana jawaban dalam kusioner telah tersedia. Denagn begitu, maka responden tinggal memilih dan menjawab langsung kuesionernya. Kuesioner ini menggunakan Skala Likert. Selain itu, terdapat juga metode wawancara untuk melengkapi data yang kurang dan metode dokumentasi.

4.      Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian yaitu dengan menggunakan metode analisis deskriptif.

     C. Hasil dan Pembahasan

Dari penelitian tersebut, hasil penelitian ini berasal dari evaluasi kemampuan secara umum yang menunjukkan, bahwa :
1.      Dari 59% responden menjawab bahwa mereka selalu cantumkan nama pengarang dan sumber referensinya di setiap kutipan yang ada di dalam karyanya. Dengan begitu, maka hal tersebut menunjukkan jika pemustaka sudah memiliki komeptensi dalam memanfatkan informasi secara legal dan sesuai etikanya.
2.      Dari 41% responden menjawab bahwa mereka selalu menyusun langkah-langkah ketika ingin melakukan penelusuran informasi yang mereka butuhkan. Dengan begitu, maka dapat menunjukkan jika sebagian besar pemustaka menyusun langka-langkah terlebih dahulu mengenai hal apa yang akan mereka cari terkait informasinya.
3.      Selanjutnya dari 52% responden juga menjawab bahwa mereka dalam mencari informasi selalu menggunakan strategi.
Dari penelitian tersebut, terdapat hasil yang dapat disimpulkan bahwa hampir sebagian besar pemustakanya  sudah memliki kompetensi literasi informasi yang cukup baik dalam melakukan penelusuran informasi yang dibutuhkan.

     D. Kekuatan Penelitian

Kekuatan dalam penelitian ini berupa teknik yang digunakan untuk melakukan pengumpulan data adalah metode kuesioner yang cukup mudah digunakan dalam penelitian. Selain itu, terdapat juga metode wawancara dan metode dokumentasi yang dapat melengkapi data dalam penelitian.

     E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian yaitu dijelaskan bahwa subjek penelitiannya yaitu pemustaka Perpustakaan STAIN Curup yang mendefinisikan pemustaka sebagai pemustaka yang berkunjung dan memanfaatkan sendiri layanan perpustakaan yang disediakan. Selain itu, pada awalnya peneliti hanya akan berfokus pada penelitian, melakukan evaluasi dan analisis mengenai tingkat kemampuan literasi informasi pemustaka yang dikhususkan untuk mahasiswa yang menggunakan Perpustakaan STAIN Curup. Terkait hal tersebut,  maka peneliti terlihat  tidak konsisten dalam menentukkan subjek penelitian.

     F. Saran

Saran dari reviewer yaitu untuk subjek penelitian harus diperjelas, apakah subjek yang dimaksud dikhususkan untuk mahasiswa sebagai pengguna perpustakaan atau seluruh pemustaka berupa Civitas Akademika baik mahasiswa, dosen, dan keryawan STAIN Curup. Selain itu, Keterampilan literasi informasi tidak hanya harus dimiliki pemustaka saja, tetapi pustakawan juga harus lebih dahulu menguasai dan ahli dalam hal tersebut agar dapat mengajarkan kepada pemustaka sehingga daapat meningkatkan kemampuan pemustaka mengenai aspek tersebut.



Lihat artikel asli disini.
Oiya, Jika kalian membutuhkan referensi artikel jurnal terkait dibidang ilmu perpustakaan, kalian dapat menemukannya disini  Jurnal Al-Maktabah UIN JKTSelain itu, kalian juga dapat menemukan artikel jurnal elektronik maupun bahan referensi lainya di sini  → E-Journal UIN JKT & Repository UIN JKT.






Hallo Teman-teman! Kali ini aku ingin membahas mengenai  topik yang menurutku menarik banget. Kalian tahu tidak ODHA itu apa? ODHA itu singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS. Banyak masyarakat yang masih berfikir primitif bahwa orang penderita HIV positif (ODHA) harus dijauhkan dan dikucilkan dari lingkungan masyarakat. Misalnya ada salah satu kasus yang dialami 14 siswa yang diduga merupakan Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) di Kota Solo, Jawa Tengah, pada Februari 2019. Mereka dipaksa keluar dari sekolah karena desakan orangtua siswa lain. Alasan orangtua adalah tidak ingin anak-anak disekolah itu tertular virus HIV/AIDS. Umumnya msyarakat masih berfikir dan menganggap bahwa HIV/AIDS adalah penyakit menular mematikan sehingga ADHA harus dikeluarkan dari masyarakat. Karena kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut, memunculkan stigma-stigma buruk bahkan hingga tindakan diskriminasi. Misalnya jika penyakit tersebut mengenai orang terdekat kalian seperti anak kalian, adik, kakak, orangtua, paman, bibi, atau bahkan tetangga kalian yang akan dijauhkan dan didiskriminasi oleh masyarakat. Apakah kalian tidak merasa kasihan dan sedih? Padahal ia mengharapkan dukungan sekitar untuk bertahan hidup dan sembuh dari penyakit yang dideritanya. Nah, makanya kita sebagai sesama manusia  harus merangkul dan memotivasi penderita HIV positif (ODHA). Tidak ada salahnya kita sebagai manusia memanusiakan manusia dengan merangkul dan mensupport mereka.

  • Profil Yayasan AIDS Indonesia

credit on google



Yayasan AIDS Indonesia (YAI) adalah sebuah organisasi nirlaba (non profit) yang didirikan untuk mewujudkan kepedulian terhadap masalah-masalah yang terkait dengan penanggulangan HIV/AIDS, khususnya dikalangan usia produktif angkatan kerja. Penanggulangan masalah AIDS melalui penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesadaran, pengetahuan dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya AIDS, dengan melakukan kegiatan berupa sosialisasi, antar lain: 

  •        Penyuluhan


Credit by @yaids on instagram


Credit by @yaids on instagram
Penyuluhan merupakan agenda rutin Team Yayasan AIDS Indonesia dalam memberikan tindakan preventif untuk mencegah HIV & AIDS. Dengan edukasi melakukan penyuluhan kepada masyarakat baik dunia pendidikan, lembaga kemasyarakatan dan lain-lain. Diharapkan penyuluhan bisa memberikan edukasi berupa pengetahuan yang luas bagi masyarakat Indonesia untuk ikut andil mengurangi dan mencegah HIV & AIDS. Kegiatan penyuluhan ini dilakukan disekitar JABODETABEK dengan dua cara, yaitu :

o   Undangan dari Relawan YAI
Relawan akan mengirim proposal penyuluhan ke suatu perusahaan, sekolah, komunitas dan lain-lain.

o   Request penyuluhan dari masyarakaat
Masyarakat dapat melakukan request penyuluhan dengan mengisi Formulir Pendaftaran Penyuluhan di Official Website YAI. Jadi, buat teman-teman yang ingin dilakukan penyuluhan di Kota kalian juga bisa lho.
-          

  • Campaign HIV & AIDS


Credit by @yaids on instagram


Credit by @yaids on instagram

Campaign atau Kampanye adalah kegiatan Yayasan AIDS Indonesia yang bertujuan untuk mengubah stigma negatif masyarakat terhadap ODHA dengan  disampaikannya informasi dasar perihal HIV & AIDS  kepada masyarakat. YAI telah menggelar aksi kampanye lebih dari 20.000. Kegiatan campign ini dilakukan di JABODETABEK, ditempat ramai masyarakat. Selain itu, pihak YAIDS juga memberikan sosial experience dan  mengajak semua elemen berkolaborasi untuk melakukan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat yang tadinya tidak tahu informasi dasar HIV & AIDS menjadi tahu.
Nah, dengan kalian tahu kegiatan-kegiatan Yayasan AIDS Indonesia, teman-teman sekalian pastinya mau kan bergabung dan berpartisipasi untuk berperan dalam mengubah stigma buruk ODHA bersama Yayasan AIDS Indonesia? So, kalian bisa melakukan dengan cara-cara berikut :

1. Mulailah dari diri sendiri dulu untuk tidak menjauhkan dan mendiskriminasi orang HIV positif (ODHA) dilingkungan kalian.

2. Kalian bisa request untuk melakukan penyuluhan HIV & AIDS untuk masyarakat lingkungan rumah, komunitas, organisasi bahkan sekolah kalian sebagai ajang mengajak orang lain untuk teredukasi mengenai HIV & AIDS agar tidak ada lagi stigma buruk yang dapat mendiskriminasi orang HIV positif (ODHA)

3. Kalian juga dapat bergabung dengan Yayasan AIDS Indonesia dengan mendaftar menjadi Relawan atau Volunteer YAI untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya penanggulangan HIV & AIDS. Caranya gampang, kalian tinggal lihat di Official Website YAI.


Being HIV Positive is Not A Crime
So, buat apa kita memusuhi mereka?
Buat apa kita menjauhi mereka?
Buat apa kita mendiskriminasi mereka?
Mari kita rangkul dan support mereka!
Mari kita hilangkan stigma buruk mereka!
Mari kita akhiri diskriminasi untuk mereka!
Jauhi Penyakitnya, Jangan Jauhi Orangnya!
#KamuTahuKamuBerbagi